Syukur Dalam Gelas Plastik

Syukur Dalam Gelas Plastik


bunga_ungkapan rasa syukurJam sudah menandakan pukul setengah sebelas malam di hari kedua lebaran 1430 H., sejenak kusempatkan melihat keluar, di depan rumah, keadaan jalanan begitu lengang, jauh berbeda dengan tadi siang ketika banyak sekali orang berlalu-lalang tuk bersilaturahmi dengan sanak famili. Akhirnya kunyatakan, open house hari ini dicukupkan sekian. bersama adek dan Ibu, kami mulai membersihkan ruangan perjamuan, tak luput, gelas plastikpun turut dibersihkan … maklum jaman udah berubah, dulu minuman tamu dibuat seketika ketika tamu datang, baik berupa kopi, teh atau sekedar sirup buatan tangan dalam gelas bening ataupun cangkir, cukup untuk beberapa sruputan, menemani suasana hangat silaturahmi dengan perbincangan seru seputar keadaan famili. hmm, sekarang… cukup pesan air dalam kemasan dengan berbagai rasa yg ada, dalam kardus ato galon yang siap diisi ulang.


Ketika gelas plastik itu kubersihkan, seketika ibuku bilang “Le…!!! (panggilan anak laki-laki di daerah kami-pasuruan), nanti gelasnya dikumpulkan yach, suatu hari kan ada yg ngambil”. Siapa bu …??, aku balik bertanya. Sambil bersama-sama membersihkan ruangan, ibuku bercerita … tempo hari ada seorang kakek, dia bekerja dengan mengumpulkan gelas plastik di pasar. Suatu hari dia (sang kakek) datang ke toko ibu sambil bertanya “ada gelas plastik g kepake g bu???”, lalu ibu carikan di sekitar rumah dan ada sekitar beberapa gelas. g banyak memang, namun ketika ibu serahkan, kakek itu berucap “Alhamdulillah yaaa Alloh 3x, maturnuwun bu 2x, smoga Alloh membalas dengan kebaikan yg setimpal”, lebih lanjut kakek itu kemudian bercerita bahwa dia berasal dari daerah yang cukup jauh dari daerah kami, dia datang dari pasar yang satu ke pasar yang laen untuk sekedar mengumpulkan gelas plastik guna memperoleh beras, dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Melihat kondisi yg sudah renta, ibu kemudian balik bertanya … “koq g nyoba profesi laen yg lebih ringan pak?”, sang kakekpun menjawab “profesi ini sudah cukup, profesi ini insyaAlloh sudah mampu menyelamatkan wajah kami di hadapan Alloh di hari akhir kelak”, dengan jawaban ini, ibupun bertanya, maksudnya pak?, bisa dijelaskan !, sang kakekpun kemudian melanjutkan jawabannya “Iya bu…, profesi ini sudah menghindarkan kami dari meminta-minta, mengemis atau keadaan terpaksa yang laen. Bukankah Nabi Muhammad pernah berpesan, bahwa orang yang meminta-minta (senantiasa berpangku tangan tanpa keinginan dan tindakan usaha semampunya) akan dibangkitkan di akhirat kelak dengan wajah yang kurang baik di hadapan Alloh SWT.”

Syukur dalam gelas plastik…
Mungkin sekedar gelas plastik, mungkin hanya barang yg kurang berharga… namun siapa sangka justru hal-hal yg kecil seperti itu yang justru menjadi salah satu washilah dari tingginya derajat seorang hamba di hadapan Penciptanya. Ketika syukur terucap, ketika prinsip-prinsip kehidupan dipegang erat, ketika seorang hamba mampu menguasai nafsunya dan menerima serta berusaha dalam setiap sisi tantangan yang ada. Semoga Alloh senantiasa mengabulkan do””a yang kita panjatkan … di akhir shalat tarawih dalam setiap ramadlon kita,
… “Wa bil qodlooo i roodliin, wa bin na””maaa i syakirin, wa ””alal balaaa i shobirin” … menjadi seorang muslim yang kuat …. dengan ridlo terhadap segala keputusan Alloh, dengan syukur terhadap Nikmat” Alloh dan dengan sabar dalam setiap cobaan yang diberikan oleh Alloh.
ridlo, syukur dan sabar …

0 komentar:

Posting Komentar

 
Home | Gallery | Tutorials | About Us | Contact Us

Copyright © 2009 Senses ( Sis Blog ) |Designed by Templatemo |Converted to blogger by BloggerThemes.Net

Usage Rights

DesignBlog BloggerTheme comes under a Creative Commons License.This template is free of charge to create a personal blog.You can make changes to the templates to suit your needs.But You must keep the footer links Intact.